Calculus...i’m in love
Cintaku
bagai sebuah fungsi
Yang
melaju tak terbendung secara eksponensial
Ingin
kukuadratkan secara sempurna
Menjadi
grafik fungsi cinta abadi
Cintaku
tak-terdeferensialkan secara parsial
Juga
secara eksplisit, apalagi secara implisit
Tetapi
terintegralkan secara rasional
Ingin
kuperiksa kekontinuan cinta ini
Apa
daya...masih kutemukan asimtot tegak yang membelahnya
Hatiku
terus bergejolak, terasa ganjil dan sulit ku-linearkan
Analisis
secara real pun tak banyak membantu
Alangkah
kompleksnya mencari titik kestabilan sistem cinta ini
Oh...hidupku
menjadi tak terdefinisi
Laju
perubahan cintaku terhadap waktu sungguh cepat
Tetapi
tak beraturan seperti kurva sinus yang bergejolak
Kalkulus
pun menangis, hatinya menjerit menatapku
Karena
merasa sosoknya tak berguna lagi di himpunan ini
Ingin
rasanya ku transformasikan cinta ini
Dan
mengkonversinya menjadi bilangan cinta
Sehingga
kuperoleh titik singgung antara hatiku dengan hatinya
Dan
menggapai kehidupan yang terdefinisi
Limit
perbedaan antara kita tak menjadi kendala bagiku
Keyakinanku
sudah mencapaititik maksimum
Mari
kita substitusikan dua fungsi cinta ini
Menjadi
satu persamaan fungsi cinta abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar